Pages

Minggu, 04 Desember 2011

Mengenal Burung Anis Merah






Anis Merah (Zoothera citrina) atau Anis Cacing, sering juga disebut Anis Bata atau Punglor merupakan burung yang sangat populer di kalangan Kicau Mania Indonesia.
Daya pikatnya tak hanya terletak pada kicauannya yang merdu, namun juga burung ini mempunyai ciri khas telernya yang unik dan bervariasi.
Kabarnya Anis Merah tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, seperti Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam. Kabarnya juga jumlah Anis Merah di seluruh habitat hidupnya diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30% dalam 10 tahun terakhir ini, sehingga salah satu lembaga pelestari burung internasional (Birdlife international)  belum mencatat species ini sebagai warisan dunia yang terancam punah.

Di Indonesia sendiri, anis merah terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Di Sumatra diperkirakan merupakan pendatang (migran) dari daratan Asia dan kemungkinan terdapat dua ras yaitu ras Zoothera citrina innotata dan ras Zoothera citrina gibsonhilli.
Di Kalimantan bagian utara merupakan burung penetap di daerah pegunungan, antara 1000 – 1500 meter di atas permukaan laut dan hanya diketahui dari sedikit catatan di G.Kinabalu dan Trus Madi yang merupakan ras Zoothera citrina aurata. Di Jawa dan Bali dapat ditemukan sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut.
Ras yang terdapat di Jawa bagian barat adalah Zoothera citrina rubecula dan yang ada di Jawa bagian timur dan Bali adalah Zoothera citrina orientis.
Kedua ras ini hanya dibedakan dari panjang sayapnya. Penamaan ras Zoothera citrina rubecula dilakukan oleh Gould pada tahun 1836, sementara itu nama ras Zoothera citrina orientis diberikan oleh Bartels Jr. pada tahun 1938. Beberapa ahli burung meragukan perbedaan ras anis merah yang terdapat di Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur dan Bali ini.

Anis merah mencari makan di atas tanah dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan buah beringin.





Sarang anis merah berbentuk seperti mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah. Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau semak. Telur sebanyak dua sampai empat, seringkali tiga, dierami selama 13-14 hari sampai menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari sampai dapat keluar dari sarang. (http://saungbird.blogspot.com/2011/02/mengenal-anis-merah.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar