Pages

Selasa, 06 Desember 2011

Tips Merawat Anis Merah Bakalan/bahanan tangkapan Hutan


Anis merah bakalan/bahanan adalah anis merah yang diperoleh dari anakan atau tangkapan hutan (liaran) yang di harapkan bisa menjadi anis merah yang baik yakni gacor dan teler bagus. Untuk anis merah bakalan anakan mungkin para penghobi burung anis merah sudah banyak yang paham dan mengerti dalam perawatannya. Disini saya akan coba memberikan tips membeli dan merawat anis merah bakalan/bahanan dari tangkapan hutan.

Pertama

Dalam mencari anis merah bakalan usahakan mencari bakalan dari pengeful khusus anis merah bakalan hutan yang mengerti dan paham tetang katurangga anis merah yang jantan, yang pasti orang yang sudah kita kenal, atau juga membeli dengan mengajak rekan yang mengerti tentang anis merah bakalan hutan. Sebab masalah anis merah bakalan dalam penjualan itu terkadang  para penjual bermain curang dengan cara menjual anis merah bakalan yang diprediksi betina, tetapi mengaku jantan kepada pembeli.

Kedua

Setelah mendapatkan anis merah bakalan yang kita taksir, kita lihat apakah anis merah tersebut sudah makan voor atau belum, kita bisa lihat berdasarkan dari kotorannya, jika semua warna kotorannya sama dengan warna voor berarti burung tersebut sudah makan voor, jika warna semua kotorannya berwarna seperti tanah kecoklatan berarti hanya makan cacing, jika warna dominan putih seperti tetesan tipe-x berarti makan jangkrik atau kroto  . apabila kotorannya menunjukan bahwa anis merah tersebut belum sama sekali makan voor maka kita coba memberikannya voor diaduk dengan kroto dalam satu wadah, atau juga voor di oplos dan diaduk dengan ulet hongkong, sampai kotorannya sudah terlihat warna voor, berarti anis merah tsb sudah makan voor.

Ketiga

Masukan anis merah bakalan hutan tersebut didalam sangkar/kandang, dengan syarat untuk setiap jarak antar jari-jari kandang rapat kira-kira sekitar 3cm paling rapat. Sebab bila jari-jari kandang kurang rapat untuk burung bakalan akan mengalami luka pada bagian sekitar pangkal paruh dekat hidung, karena burung anis merah bakalan sifatnya masih liar mudah kelabakan, gerabak, dan mudah nabrak-nabrak.  Contoh gambar sangkar dibawah cocok untuk anis merah bakalan hutan.


Keempat

Masukan spons tipis atau karpet yang diikat pada bagian dalam atas sangkar, atau bisa juga ditempel  lakban hingga bagian atas rapat. Hal ini dilakukan agar anis merah bakalan hutan tersebut tidak menabrak kearah atas atau menyundul.

Kelima

Sangkar mandi cari juga yang jari-jarinya atau jeruji rapat, dan pada saat mandi usahakan pada bagian atas sangkar mandi ditutup dengan kain krodong. Untuk menghindari luka pada pangkal paruh akibat menabrak.

Pola merawat harian berdasarkan pengalaman saya, yaitu:

Proses pemberian Makanan

Beri banyak makanan extra fooding yaitu jangkrik, kroto dan cacing, dan juga vitamin tambahan yaitu pisang kepok dan pepaya. Untuk proses agar burung anis merah bakalan hutan cepat ngeriwik dan gacor, perbanyak diberikan tambahan kroto.

Proses penjinakan

Usahakan sangkar anis merah bakalan hutan tersebut tidak dikerodong agar dia sering melihat langsung manusia dan keadaan lingkungannya. Jikalau bisa pada malam hari juga tidak dikerodong bila perlu. Kemudian itu gantangkan lah sangkar tersebut setiap harinya di tempat-tempat yang banyak di lalui orang, agar dia dapat terbiasa melihat orang dan tidak takut dengan orang. Dan juga gantangkan lah ditempat yang tidak terlalu tinggi.

Proses membuat agar cepat ngeriwik

Selain proses  makanan dan penjinakan yang paling utama adalah proses membuat agar burung anis merah bakalan hutan kita cepat ngeriwik. Dengan cara gantangkan lah di dekat tempat suara gemuruh misalkan suara keran air, suara air mancur, suara air hujan, atau juga suara orang riuh ramai seperti di pasar. Hal ini lah membuat burung merasa pendengarannya ramai dan tertutup oleh suara gaduh gemuruh tersebut, sehingga membuat anis merah merasa terpancing ingin ikut mengeluarkan suaranya, walaupun hanya ngeriwik saja. Dari awal ngeriwik seperti ini lah burung tersebut akan terbiasa dan lama kelamaan akan meningkatkan volume ngeriwiknya sampai dengan tingkat kicau gacor yang kita harapkan.

Semua proses tersebut bisa berjalan cepat dan bisa juga bejalan sangat lama sampai hitungan bulanan sampai tahunan, hal ini tergantung dari usia burung anis merah bakalan hutan tersebut. Apabila didapatkan anis merah bakalan liar yang tergolong muda hutan atau liaran yang diprediksi sekitar umur 6-10 bulan, ada kemungkinan proses ini cepat berjalan dengan lancar, karena anis merah liar bakalan muda hutan tersebut belum merasakan kawin di alamnya. Dan apabila didapatkan anis merah liar bakalan hutan yang diperkirakan sudah cukup umur untuk kawin atau cukup tua, ada kemungkinan proses ini akan berjalan lama dan membutuhkan kesabaran yang kuat bagi perawatnya.
Resiko ini dapat di jalani bagi para penghobi burung anis merah yang sabar, ulet, dan tekun dalam merawatnya. Kepuasan dari merawat anis merah bakalan liar hutan ini yang membuat bangga bagi para penghobi anis merah, sebab bagi anis merah bakalan liar hutan setelah jinak, gacor, dan teler, akan menghasilkan karakter burung yang sangat istimewa. Keistimewaan anis merah bakalan liar hutan antara lain adalah :

  • Suara
Suara yang lebih volume keras, dan tidak jarang juga jadi mengkristal, dan suara kicau rapat hampir tak ada jeda bila sedang gacor, dalam satu nafas suara. Sebab terbiasa di berkicau dihutan sahut menyahut dengan jarak jauh.

  • Teler
Biasanya telernya istimewa walaupun jenis gaya semi doyong, terutama yang gaya doyongnya. Kebanyakan hampir semua anis merah bakalan liar hutan yang sudah jadi, teler dengan gaya berjalan bahkan berlari. Hal ini menambah keistimewaan burung tersebut, apa lagi bagi yang sudah masuk tingkat lomba. Sebab fisik dan tenaga burung anis bakalan liar hutan lebih kuat ketimbang burung di rawat dari anakan.
  • Mental tempur
Jelas lah mental tempur pasti top, karna biasa tempur dengan sesama lawannya di hutan. Apalagi mental itu mudah terlihat dalam tingkat lomba.

Sekian tips dari saya, Semoga tips dari saya ini bisa bermanfaat bagi para pecinta anis merah pemula..

Minggu, 04 Desember 2011

Keistimewaan Anis Merah

Pada dasarnya setiap makhluk hidup pasti mempunyai keistimewaan dan keunikan masing-masing, terutama pada jenis hewan khususnya bagi burung. Setiap jenis burung juga mempunyai bermacam-macam keunikan. Bagi burung anis merah keunikan yang dimilikinya yaitu teler (gaya seperti orang yang sedang mabuk) yang menjadi keistimewaan burung tersebut. Teler dapat di tunjukan bagi seekor anis merah jantan pada saat masa birahi atau masa di mulai musim kawin, hal ini dilakukan untuk memikat pasangan atau lawan (dalam lomba).
Teler ini merupakan keistimewaan paling utama yang dimiliki anis merah, selain keunikan kicauannya. Dalam acara perlombaan burung kicauan dewan juri akan menilai anis merah berdasarkan gaya telernya terlebih dahulu setelah itu jenis kicauan dan volumennya.
Berdasarkan pengamatan saya pribadi terhadap burung anis merah, gaya teler anis merah dibedakan sebagai berikut :
  •   Gaya teler semi doyong
Gaya teler ini umum dimiliki oleh anis merah, kebanyakan gaya ini sangat dominan yang menjadi gaya dasar atau gaya asli yang dimiliki anis merah tersebut. Jenis gaya teler semi doyong ini cenderung dilihat dari posisi berdiri badan anis merah tersebut, posisi kemiringan badan tidak condong kedepan posisi leher dan kepala agak menekuk miring, tetapi badan agak tegak walaupun tidak begitu lurus.




Kemudian ada pula gaya teler semi doyong yang amat clasicc yaitu gaya teler seperti burung pinguin, yakni posisi ekor badan dan sayap tegak lurus dan kepala menekuk.


  •    Gaya teler doyong
Gaya teler ini lah yang paling digemari dan diminati para penghobi burung anis merah, yaitu posisi tubuh cenderung atau hampir kedepan, posisi kepala, badan sayap, dan ekor doyong  atau condong lurus kedepan.


  •    Gaya teler doyong ceper
        Gaya ini merupakan gaya teler doyong akan tetapi posisi tubuh lurus kedepan secara penuh seperti posisi burung jongkok di tangkringan. Doyong ceper ini merupakan gaya teler yang sangat unik, dan jarang sekali ditemukan gaya anis merah teler seperti ini.


Berdasarkan dari beberapa jenis gaya teler yang dimiliki anis merah yang menjadi keistimewaan burung tersebut, tak luput dari itu saya tetap menganggap bahwa anis merah sebagai burung unik, istimewa dan misterius. Unik karna bisa teler, istimewa karna mempunyai bakat tersembunyi dengan macam-macam gaya teler, dan misterius karna anis merah adalah burung yang tidak mudah di tebak. Misalkan seseorang melihat burung anis bahan atau bakalan yang belum teler tetapi sudah gacor/rajin berkicau, orang tersebut tidak bisa menebak gaya telernya, hanya bisa memprediksikan saja. Hal ini lah yang menjadi teka teki dan rasa penasaran bagi para penghobi burung bekicau.

Mengenal Burung Anis Merah






Anis Merah (Zoothera citrina) atau Anis Cacing, sering juga disebut Anis Bata atau Punglor merupakan burung yang sangat populer di kalangan Kicau Mania Indonesia.
Daya pikatnya tak hanya terletak pada kicauannya yang merdu, namun juga burung ini mempunyai ciri khas telernya yang unik dan bervariasi.
Kabarnya Anis Merah tidak hanya ditemukan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, seperti Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam. Kabarnya juga jumlah Anis Merah di seluruh habitat hidupnya diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30% dalam 10 tahun terakhir ini, sehingga salah satu lembaga pelestari burung internasional (Birdlife international)  belum mencatat species ini sebagai warisan dunia yang terancam punah.

Di Indonesia sendiri, anis merah terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Di Sumatra diperkirakan merupakan pendatang (migran) dari daratan Asia dan kemungkinan terdapat dua ras yaitu ras Zoothera citrina innotata dan ras Zoothera citrina gibsonhilli.
Di Kalimantan bagian utara merupakan burung penetap di daerah pegunungan, antara 1000 – 1500 meter di atas permukaan laut dan hanya diketahui dari sedikit catatan di G.Kinabalu dan Trus Madi yang merupakan ras Zoothera citrina aurata. Di Jawa dan Bali dapat ditemukan sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut.
Ras yang terdapat di Jawa bagian barat adalah Zoothera citrina rubecula dan yang ada di Jawa bagian timur dan Bali adalah Zoothera citrina orientis.
Kedua ras ini hanya dibedakan dari panjang sayapnya. Penamaan ras Zoothera citrina rubecula dilakukan oleh Gould pada tahun 1836, sementara itu nama ras Zoothera citrina orientis diberikan oleh Bartels Jr. pada tahun 1938. Beberapa ahli burung meragukan perbedaan ras anis merah yang terdapat di Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur dan Bali ini.

Anis merah mencari makan di atas tanah dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan buah beringin.





Sarang anis merah berbentuk seperti mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah. Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau semak. Telur sebanyak dua sampai empat, seringkali tiga, dierami selama 13-14 hari sampai menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari sampai dapat keluar dari sarang. (http://saungbird.blogspot.com/2011/02/mengenal-anis-merah.html)